Donny Yen

Donny Yen

All About Martial Arts

Selasa, 14 Desember 2010

Sejarah Beladiri di Dunia

1☻ Karate


Karate asli berasal dari Okinawa, diciptakan pada sekitar tahun 1600-an. Karate berkembang dari keterampilan seni beladiri Cina karena penggunaan senjata dilarang di pulau tersebut. Pada awalnya disebut te yang berarti tangan. Kemudian penduduk setempat menamainya Karate yang berarti tangan kosong atau tangan Cina (berdasasarkan pada karakter tulisannya).
Menjelang akhir abad ke-19, seorang master Karate, Gichin Funakoshi berlatih pada beberapa orang guru Karate. Akhirnya ia dapat membuat satu sistem buah karyanya sendiri yang dinamakan Shotokan. Kemudian ia menyebarluaskan aliran Karatenya ke seluruh Jepang hingga seluruh dunia.
Aliran Karate lain yang banyak dipelajari di dunia adalah Kenpo, Gojuryu Kyokushin, Isshinryu, Shitoryu, Shorinryu, Uechiryu, Wadoryu dan Washinryu. Karate meliputi tendangan, pukulan dan tangkisan. Ada beberapa gerakan yang menekankan pada gerak lurus dan gerakan memutar. Kata (formasi) dan kumite (sparring) memegang peranan yang sangat penting dalam Karate.

2☻Kenpo



Kenpo merupakan salah satu bentuk Karate yang dipopulerkan di Hawai dan kemudian di Amerika oleh Ed Parker. Meskipun seringkali dikategorikan sebagai seni beladiri Amerika, nama-nama jurusnya tetap ditulis dalam karakter Cina seperti chuan fa, yaitu sebuah istilah asli Cina untuk seni beladiri. Teknik-teknik dalam Kenpo banyak dipengaruhi oleh berbagai seni beladiri misalnya dari Cina, Jepang dan Hawai.
Kenpo menekankan pada pendekatan ilmiah untuk melakukan serangan. Beberapa kata mengajarkan teknik kecepatan tangan dan beberapa kombinasi gerakan. Seni beladiri ini semakin populer setelah Jeff Speakman seorang murid Parker mengangkatnya ke dalam sebuah film layar lebar berjudul Perfect Weapon.

3☻Kickboxing



Kickboxing adalah olahraga beladiri modern yang mengkombinasikan teknik Tinju dan teknik tendangan dari seni beladiri Asia. Kickboxing adalah olahraga yang digelar di atas ring dan menggunakan sistem ronde. Kickboxing dalam perkembangannya mengangkat nama-nama yang kini menjadi seorang bintang di tahun 1970-an dan 1980-an, termasuk Bill Superfoot Wallace, Benny The Jet Urquidez, Kathy Long, Don The DragonWilson, dan Dennis Alexio.

4☻ Kuk Sool



Kuk Sool adalah seni beladiri Korea yang didirikan pada tahun 1958 oleh Suh Inhyuk. Organisai induknya bernama Kuk Sool Won Korea didirikan oleh Suh pada tahun 1961. Suh mengatakan bahwa ia melakukan perjalanan keliling Korea ketika masih remaja dan mempelajari seni beladiri tradisional dari berbagai guru. Jurus-jurusnya meliputi Koong Joong Mu Sool (seni beladiri istana) dan Sado Mu Sool (seni beladiri turun temurun). Kemudian Suh mengombinasikan semua teknik-teknik tersebut menjadi sebuah seni beladiri yang diberi nama Kuk Sool yang berarti keterampilan nasional.
Kuk Sool adalah satu dari sistem beladiri yang menyeluruh yang ada di dunia. Teknik-teknik Kuk Sool mencakup tendangan, pukulan, pukulan telapak tangan, lemparan, penguncian, tekanan, mematahkan dan ki (tenaga dalam) yaitu latihan teknik pernafasan. Senjata yang digunakan dalam latihan biasanya adalah pedang panjang, pedang pendek, tongkat, tongkat pendek, kipas dan tali.


5☻Kungfu



Kungfu (atau Gungfu) adalah seni beladiri Cina. Seringkali diartika juga dengan istilah Chuan Fa dan Wushu. Sebagian orang percaya bahwa semua jurus-jurus Kung Fu berdasarkan pada teknik-teknik latihan yang diajarkan oleh Bodhidharma, yaitu seorang pendeta India yang melakukan perjalanan ke Candi Shaolin pada tahun 526 M. Akan tetapi beberapa catatan Cina kuno memperlihatkan berbagai macam variasi Kung Fu jauh sebelum saat Bodhidharma datang ke Cina, catatan sejarah memperlihatkan berbagai gerakan hewan yang diaplikasikan di dalam seni beladiri Cina.
Ada beberapa jurus Kung Fu yang sangat terkenal yaitu Shaolin, Hung Gar, Choy Li Fut, monyet, cakar elang, burung bangau, tinjuan mabuk, tinjuan jarak jauh, pukulan selatan, belalang sembah, tai chi chuan dan wing chun. Bukan suatu hal yang mengejutkan bila terdapat banyak sekali teknik dan prinsip yang diajarkan dalam setiap aliran Kungfu. Beberapa jurus, terutama yang berasal dari China selatan menekankan pada teknik tangan sedangkan yang berasal dari China Utara menekankan pada teknik kaki.


6☻Muay Thai



Muay Thai atau Thai Boxing adalah seni beladiri dari Thailand. Seni beladiri ini sangat sederhana dan praktis : tendangan roundhouse (melingkar) yang bertenaga, sikutan, gerakan lutut yang menikam dan pukulan dasar ala Tinju. Muay Thai sangat digemari oleh anak muda di Thailand merupakan olahraga yang digelar di atas ring, selain itu juga Muay Thai memiliki nomor aplikasi pertahanan diri. Olahraga ini sangat populer di Thailand selama satu dekade selanjutnya menyebar ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.
Peneliti beladiri menyebutkan bahwa Muay Thai merupakan bagian dari keterampilan beladiri tangan kosong yang berasal dari Thai dengan nama Krabi Krabong. Kedua seni beladiri tersebut telah berusia kurang lebih 1000 tahun. Para ahli sejarah mengatakan bahwa catatan sejarah menceritakan bagaimana keahlian itu digunakan di dalam perang dengan Vietnam dan Burma.


7☻ Ninjutsu


Ninjutsu adalah seni beladiri Ksatria Ninja Jepang. Seni beladiri itu berkembang selama periode feodal Jepang (abad 13 hingga abad 17). Pada saat itu kegiatan mata-mata dan pembunuhan terhadap panglima perang sering terjadi dan ini dilakukan oleh Ninja. Pada tahun 1970-an dan 1980-an Ninjutsu dipopulerkan ke Amerika Serikat oleh Masaaki Hatsumi dan Stephen K. Hayes
Ninjutsu mencakup teknik tangan kosong (biasa disebut taijutsu termasuk tinjuan, tendangan, dan cengkraman), ada juga teknik-teknik yang menggunakan senjata seperti pedang, pisau belati, anak panah dan rantai serta bintang yang dilemparkan (shuriken). Ninja melakukan aktifitasnya secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi. Menunggang kuda, menggunakan bahan peledak, berenang, memanjat dinding, penggunaan racun dan latihan lainnya merupakan penunjang dalam tugasnya, adapun latihan-latihannya ditekankan pada teknik-teknik modern.


8☻Pa Kua Chang



Pa Kua Chang (atau bisa diucapkan Baguazhang) adalah salah satu dari 3 seni beladiri yang ada di Cina. Diciptakan sekitar akhir abad ke-18 berdasarkan pada 8 Trigram yang ada dalam teks klasik I Ching yang berusia 800 tahun. di Cina, Pa Kua Chang seringkali diajarkan bersama dengan Hsing I Chuan karena kedua seni beladiri tersebut saling melengkapi satu sama lain.
Gerakan-gerakan yang ada dalam Pa Kua Chang dititikberatkan pada lingkaran berlawanan dengan prinsip Yin dan Yang. Beberapa teknik penyerangan tampak seperti tidak langsung dan sangat lembut tetapi sangat efektif sebagai teknik untuk mempertahankan diri. Karena seni beladiri ini berdasarkan pada hakekat perubahan, maka para murid dapat mempelajarinya secara terus menerus untuk membiasakan diri dalam merespon serangan dalam situasi mempertahankan diri.


9☻ Pencak Silat


Pencak Silat atau bisa juga disebut silat dan penca adalah seni beladiri asli Indonesia, telah ada kira-kira pada abad ke-6. Pencak silat berhubungan dengan bersilat yang berasal dari Indonesia ada sejak abad 15. Silat menitikberatkan pada teknik penguncian, berjalan atau mengayun, menjatuhkan, pukulan dan tendangan dari sudut dan arah yang tidak terduga. Teknik-teknik tersebut ditujukan pada titik-titik lemah tubuh. Permainan senjata juga memegang peranan penting dalam pertarungan dan latihan silat. Gerakan-gerakannya meliputi tarian tradisional Indonesia.


10☻ Sambo


Sambo disebut juga Sombo adalah seni berperang modern Rusia, beladiri ini menitikberatkan pada teknik melempar , menjatuhkan, dan mengunci. Beberapa ahli menyebutkan bahwa Sambo banyak dipengaruhi oleh seni beladiri Armenia yang disebut Khok dan ada juga orang yang mengatakan bahwa Sambo ini diambil dari teknik wrestling masyarakat setempat dan Judo. Sambo ini terbagi ke dalam 2 variasi yaitu teknik mencengkram (bukan mencekik) serta pertarungan Sambo yang meliputi bergulat dan memukul. Para praktisi mengenakan pakaian unik (disebut Kurtka) yang seringkali digunakan untuk meraih dan melemparkan tubuh lawan.

11☻ Savate


Savate yang dikenal dengan Tinju Perancis adalah seni beladiri Perancis yang menitikberatkan pada pertarungan kaki dan perkelahian yang berkembang semenjak abad 19. Savate menitikberatkan pada tendangan yang diarahkan ke titik-titik vital tubuh manusia. Sedangkan teknik tangannya sangat mirip dengan Tinju. Beberapa tendangan dirancang sedemikian rupa untuk dipadukan dengan pukulan.

12☻ Aikido



Aikido diciptakan oleh Morihei Ueshiba disebut juga sebaga O-Sensei ” guru besar” yang diformulasikannya sejak akhir 1920-an sampai dengan 1930-an. Ueshiba menyusun dan mengembangkan Aikido dari berbagai koryu (seni beladiri/seni pedang lama) menjadi suatu seni beladiri yang unik. Dojo pertama Aikido didirikan di Tokyo dan saat ini masih ada dan bernama Aikikai Hombu Dojo.

Ueshiba menginginkan Aikido tidak hanya sebagai perpaduan seni beladiri, tetapi juga ekspresi falsafah pribadinya yang bersifat damai dan universal. Seumur hidupnya, Ueshiba dan murid-muridnya telah menyebarkan Aikido dengan cara mendidik dan menciptakan praktisi beladiri ini di seluruh dunia. Ueshiba meninggal pada tanggal 26 April 1969 karena penyakit kanker, namun Aikido tetap berkembang pesat setelah kematiannya.

13☻ Capoeira


Capoeira merupakan sebuah olah raga bela diri yang dikembangkan oleh para budak Afrika di Brasil pada sekitar tahun 1500-an. Gerakan dalam capoeira menyerupai tarian dan bertitik berat pada tendangan. Pertarungan dalam capoeira biasanya diiringi oleh musik dan disebut Jogo. Capoeira sering dikritik karena banyak orang meragukan keampuhannya dalam pertarungan sungguhan, dibanding seni bela diri lainnya seperti Karate atau Taekwondo.

Selasa, 23 November 2010

Sejarah Wing Chun Kuen



Halaman 2


Leung Bok Chao Dan Leung Lan Kwai

Yim Wing Chun akhirnya menikah dengan tunangannya Leung Bok Chau. Ia berhasil menurunkan teknik yang dipelajarinya dari Ng Mui ini kepada suaminya. Leung Bok Chao sendiri pernah mempelajari bela diri, dan rajin berlatih di waktu senggangnya. Setelah pernikahan mereka, Wing Chun sering berdiskusi dengannya tentang teknik-teknik pertarungan. Awalnya ia meremehkan Wing Chun, karena menganggap Wing Chun adalah wanita yang lemah. tetapi Wing Chun berhasil memperoleh kesempatan untuk berlatih dengan suaminya dan berhasil mengalahkannya setiap kali mereka berlatih. Leung Bok Chao pun akhirnya sadar bahwa Wing Chun bukanlah seorang wanita lemah, tetapi seorang ahli seni bela diri. Sejak saat itu ia mengagumi teknik istrinya dan sering berlatih berdua. Ia menyebut teknik ini "Wing Chun Kuen" untuk menghormati istrinya.

Leung Bok Chao kemudian meneruskan teknik Wing Chun Kuen ini kepada Leung Lan Kwai, seorang tabib ahli tulang yang tidak pernah menonjolkan kemampuannya dalam bela diri. Bahkan keluarga dan sahabat-sahabatnya tidak mengetahui akan keahliannya dalam Wing Chun Kuen ini. Rahasia ini hanya sekali ditunjukkan, ketika ia membantu seorang pesilat yang sedang dikeroyok oleh sekelompok pesilat lain. Bagaimanapun juga, ia selalu berusaha untuk tidak menyombongkan diri dan menerapkan pesan pendahulunya, yaitu "tidak mengungkapkan keahlian Wing Chun Kuen kepada orang lain".


Wong Wah Bo Dan Leung Yee Tei

Walaupun ia menutup mulut tentang Wing Chun Kuen, Leung Lan Kwai meneruskan teknik ini kepada Wong Wah Bo, walaupun secara kebetulan. Wong Wah Bo adalah seorang aktor dari perkumpulan opera Cina. Pada jaman ini, aktor opera Cina disebut "Pengikut Perahu Merah (The Red Junk)". Leung Lan Kwai sebenarnya tidak ingin menerima murid, tetapi sifat-sifat Wong Wah Bo yang memiliki rasa keadilan yang tinggi membuat Leung Lan Kwai bersedia menerimanya sebagai murid.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak dari para pengikut perahu merah mengerti kung fu. Karena riasan yang mereka kenakan saat tampil di panggung, identitas mereka sulit diketahui. Itulah sebabnya banyak pengikut Shao Lin bergabung dengan perkumpulan opera ini untuk bersembunyi dari kejaran pemerintah Manchuria. Tetapi menyimpan rahasia tetap merupakan hal yang sulit. Banyak dari para pengikut Shao Lin yang membuka rahasianya kepada orang yang mereka percaya. Untungnya tidak ada di antara orang kepercayaan ini yang melaporkannya ke pemerintah Manchuria. Salah satu dari pengikut Shao Lin ini adalah Master Chi Sin, yang sudah diceritakan pada awal cerita ini. Ia menjadi pahlawan perkumpulan ini dan mengajarkan kepada mereka teknik-teknik bela diri Shao Lin dan mempersiapkan mereka untuk melawan pemerintah Manchuria jika saatnya tiba.

Salah satu murid Master Chi Sin adalah Leung Yee Tei. Ia bukan aktor tetapi salah satu petugas kapal yang bertugas mengemudikan perahu dengan menggunakan tongkat panjang. Di antara semua teknik yang diajarkan Master Chi Sin, yang sangat dikaguminya adalah teknik menggunakan tongkat panjang. Untung bagi Leung Yee Tei, Master Chi Sin adalah ahli menggunakan "tongkat panjang enam setengah point" dan menganggap Leung Yee Tei cukup pantas untuk menjadi penerus teknik ini.

Wong Wah Bo sang aktor adalah salah satu penghuni kapal yang dikemudikan Leung Yee Tei. Ia sangat mengagumi teknik tongkat Leung Yee Tei, sebaliknya Leung Yee Tei mangagumi teknik Wing Chun dari Wong Wah Bo. Mereka saling bertukar pengetahuan. Hasilnya Leung Yee Tei menjadi penerus teknik Wing Chun dan teknik Wing Chun sendiri bertambah dengan masuknya teknik tongkat panjang enam setengah point, di samping teknik golok Pa Chan Tao yang sudah ada dalam Wing Chun. Saat bertukar kepandaian, mereka menyadari bahwa mereka dapat meningkatkan kemampuan masing-masing dengan menambahkan hal-hal yang telah mereka pelajari satu sama lain. Contohnya, teknik tongkat panjang enam setengah point dapat diperbaiki dengan memasukkan teknik Wing Chun ke dalamnya. Mereka lalu menerapkan teknik Chi Sau (tangan menempel) dan berhasil menciptakan teknik yang diberi nama Chi Kwun (tongkat menempel). Lebih jauh lagi, mereka berhasil meningkatkan daya guna tongkat dengan mengurangi jarak antara kedua lengan yang memegang tongkat, dan mengubah gerak kakinya menjadi seperti gerak kaki gaya tangan kosong.



Leung Jan Dari Fat Shan

Di masa tuanya Leung Yee Tei meneruskan teknik-teknik Wing Chun dan tongkat panjang enam setengah point ke Leung Jan, seorang tabib terkenal dari Fat Shan, satu dari empat kota terkenal di propinsi Kwang Tung, Cina selatan. Fat Shan yang merupakan persilangan dari beberapa jalur transportasi ramai dekat Sungai Mutiara, adalah sebuah kota perdagangan yang terkenal dan berpenduduk padat. Banyak pejabat pemerintah, pedagang-pedagang besar, buruh, dan orang-orang biasa tinggal di sini. Leung Jan, pemilik sebuah toko obat ramuan tradisional, dibesarkan dalam keluarga yang baik, berpendidikan, dan sopan. Selain mengurus Toko Obat Jan Shan di Jalan Sumpit di Fat Shan, ia juga membuka praktek tabib. Ia cukup profesional dalam bidang ini, dan dipercaya oleh masyarakat sekitarnya. Bisnisnya maju. Di waktu senggang ia suka membaca buku, dan juga seni bela diri. Ia tak ingin sembarangan memilih guru untuk belajar bela diri. Ia tak menyukai jurus dan kuda-kuda lebar yang terlihat ganas. Sistem yang menitik beratkan kekuatan fisik dan kasar tidak disukainya, demikian juga dengan gaya-gaya indah tetapi tidak praktis untuk perkelahian. Yang ia inginkan adalah gaya yang praktis dan bermanfaat, walaupun sederhana. Bertahun-tahun ia mencari guru dan sistem bela diri yang ideal, hingga pada suatu saat ia bertemu dengan Leung Yee Tei dan belajar teknik Wing Chun darinya.

Dalam waktu yang tak terlalu lama, Leung Jan telah dijuluki "Raja Kung Fu Wing Chun". Ketenarannya ini menarik perhatian para penantang. Orang-orang ambisius memaksa bertarung dengannya, tetapi semuanya dikalahkan dengan cepat. Jika orang-orang mendengar nama Leung Jan, mereka akan mengingat gelarnya "Raja Kung Fu Wing Chun" dan peristiwa ia mengalahkan lawan-lawannya. Sampai sekarangpun para generasi tua masih membicarakan tentangnya dengan penuh semangat.


Wah Si Manusia Kayu, Leung Tsun, Dan Wah Si Penukar Uang

Ketertarikan Leung Jan terhadap Wing Chun memaksanya untuk menerima beberapa orang murid, termasuk kedua anaknya, Leung Tsun dan Leung Bik. Walaupun demikian ia tidak pernah menganggap dirinya sebagai pengajar profesional. Ia mengajari mereka Wing Chun setiap sore hari setelah selesai mengurus tokonya.

Di antara murid-muridnya ada seorang yang dijuluki Wah Si Manusia Kayu. Nama ini didapatnya karena sepasang tangannya yang kuat dan sekeras kayu. Ia sering mematahkan orang-orangan kayu pada saat latihan. Setiap sore, ia belajar Wing Chun bersama saudara-saudara seperguruannya dibawah bimbingan Leung Jan.

Di sebelah toko Leung Jan, ada kios penukaran uang milik Chan Wah Sun, yang dijuluki Wah The Money Changer (Wah Si Penukar Uang). Ia sangat ingin belajar kung fu dan ingin belajar dari guru kung fu terkenal. Karena kiosnya tepat di sebelah toko obat Leung Jan yang sangat dikaguminya, ia sangat ingin meminta Leung Jan untuk menerimannya menjadi murid. Tetapi karena Leung Jan adalah pria terhormat dari keluarga terkenal dan juga pemilik toko yang cukup berada, Wah Si Penukar Uang merasa malu untuk meminta Leung Jan mengajarinya. Lagi pula ia tidak tahu apakah Leung Jan bersedia menerimanya atau tidak. Tetapi keinginannya yang kuat dan rasa hormatnya terhadap Leung Jan memberikan harapan besar baginya. Setiap hari sesudah segala pekerjaan selesai dan jalan mulai sepi, ia mengendap-endap ke pintu Leung Jan dan mengintipnya mengajar kung fu dari celah pintu. Leung Jan menjadi idolanya. Setiap gerakan tangan dan kakinya ia pelajari baik-baik dan sangat membekas pada dirinya. Semakin hari keinginannya untuk belajar menjadi semakin tebal.

Suatu hari ia merasa sudah saatnya untuk datang pada Leung Jan dan memintanya mengajari kung fu. Tepat seperti dugaannya Leung Jan menolak dengan halus. Ia kecewa, tetapi tidak putus asa. Ia memikirkan cara untuk memenuhi keinginannya. Pada saat Leung Jan sedang tidak berada di tokonya dan Leung Tsun, anak tertua Leung Jan, sedang sendirian, Wah Si Manusia Kayu membawa seseorang datang ke toko obat Leung Jan. Orang ini sesungguhnya adalah Wah Si Penukar Uang. Leung Tsun, yang merasa lebih hebat, menerima tantangan ini, untuk menguji seberapa tinggi pengetahuan sang murid gelap ini. Leung Tsun sesungguhnya tidak segiat saudara seperguruannya, Wah Si Manusia Kayu, dalam mempelajari Wing Chun. Segera setelah kedua tangan mereka bersentuhan, Wah Si Penukar uang sadar bahwa lawannya tidak sehebat yang ia duga. Pada suatu ketika Wah Si Penukar Uang berhasil memasukkan sebuah pukulan lurus dan Leung Tsun pun terjatuh tepat menimpa kursi kesayangan ayahnya. Patahlah salah satu kaki kursi itu. Mereka takut dimarahi oleh Leung Jan oleh karena itu mereka lalu berusaha menyambung kembali kaki kursi itu.

'Martial Arts': Sejarah Wing Chun Kuen

'Martial Arts': Sejarah Wing Chun Kuen

http://wingchun.50megs.com/sejarah.html

Sejarah Wing Chun Kuen

Peristiwa Dibakarnya Kuil Shao Lin

Pada masa Cina dijajah oleh bangsa Manchuria (Dinasti Ching), saat Kaisar Yung Cheng1 berkuasa (1723-1736), terjadi peristiwa dibakarnya Kuil Shao Lin, yang berada di Gunung Sung, Propinsi Honan. Peristiwa tersebut terjadi sekitar 300 tahun yang lalu, saat kuil ini sedang dikepung oleh tentara pemerintah Manchuria.

Saat itu pemerintahan Manchuria takut akan perkembangan kung fu di Kuil Shao Lin yang semakin lama semakin kuat dan juga karena kuil ini dianggap sebagai pusat gerakan pemberontakan2 melawan penjajah Manchuria. Pemerintah mengirim pasukan yang dipimpin oleh Chan Man Yiu, Wong Chun May, dan Cheung King Chow untuk menyerang kuil ini. Serangan demi serangan selalu mengalami kegagalan. Chan Man Yiu kemudian bekerja sama dengan para pengkhianat dari Kuil Shao Lin, salah satunya adalah Pendeta Ma Ning Yee, dan membakar Kuil Shao Lin secara diam-diam. Banyak penghuni Shao Lin, pendeta, murid calon pendeta, maupun murid-murid yang bukan calon pendeta mati terbakar. Walaupun demikian tidak semuanya mati, beberapa berhasil lolos dari peristiwa ini. Mereka yang berhasil lolos di antaranya adalah Pendeta Wanita Ng Mui, Pendeta Chi Sin, Pendeta Pak Mei, Master Fung To Tak, dan Master Miu Hin3, dan juga beberapa orang murid, yang paling terkenal di antaranya adalah Hung Hay Kwun (Hung Si Kuan), Fong Sai Yuk (Fang Se Yu)4, Luk Ah Choy, dan lain-lainnya. Kelima pendeta/master ini adalah lima guru yang mewakili lima gaya kung fu Shao Lin.

Pendeta Chi Sin yang mempunyai murid paling banyak memimpin pelawanan terhadap pemerintahan Manchuria. Pendeta ini bersama dengan beberapa orang murid kesayangannya, yaitu Hung Hay Kwun, Tung Chin Kun, dan Tse Ah Fook, menjadi buronan pemerintah. Agar tidak tertangkap, Pendeta Chi Sin memerintahkan murid-muridnya untuk menyamar, lalu ia sendiri menyamar menjadi juru masak di Perahu Merah/The Red Junk5. Sementara itu Master Miu Hin, anaknya perempuannya, Miu Tsui Fa, dan cucunya, Fong Sai Yuk, bersembunyi untuk sementara waktu di kalangan suku minoritas Miao dan Yao, yang berlokasi di antara propinsi Sze Chuan dan Yunnan. Mereka kemudian berkeliling dan melakukan banyak hal sehingga melahirkan legenda-legenda fantastis, di antaranya adalah "Fong Sai Yuk menantang sang juara bertahan turnamen kung fu".

Pendeta Wanita Ng Mui adalah satu-satunya master wanita dari Shao Lin dan yang tertua dari kelima master tersebut. Ia lebih toleran terhadap pemerintah Manchuria daripada keempat saudara seperguruannya ini. Walaupun demikian kadang-kadang ia juga menggunakan kung fu-nya untuk menegakkan keadilan. Ng Mui pergi berkeliling Cina, perjalanannya ini melahirkan legenda "Ng Mui membunuh Lee Pa Shan di hamparan bunga plum6". Ia lalu mengundurkan diri dan bersumpah untuk tidak terlibat lagi dalam peristiwa-peristiwa kekerasan. Ia kemudian menetap di Kuil Bangau Putih yang terletak di gunung Tai Leung (juga disebut gunung Chai Ha), di antara propinsi Yunnan dan Sze Chuan. Ia berkonsentrasi mendalami Zen Buddhisme, sebuah sekte Buddha yang dikembangkan oleh Bodhidharma7, dan juga ilmu kung fu sebagai hobby yang amat disukainya. Ng Mui, seperti juga yang lainnya, tidak pernah melupakan pengalaman pahit peristiwa kebakaran dan pengkhianatan di Kuil Shao Lin. Ia juga khawatir akan pengejaran yang dilakukan oleh para pengkhianat dan pasukan pemerintah Manchuria. Ia sadar akan kesulitan yang akan dialaminya jika suatu saat bertemu dengan para pengkhianat yang juga telah menguasai ilmu bela diri Shao Lin tersebut. Ia sadar bahwa pengetahuan teoritis bela dirinya sejajar dengan mereka, dan suatu saat kemampuan fisiknya akan kalah dengan para pengkhianat yang jauh lebih muda darinya. Untuk mengatasi hal ini, cara satu-satunya adalah dengan menciptakan sebuah teknik bertarung baru yang mampu mengatasi teknik-teknik bertarung Shao Lin. Pertanyaannya adalah apa teknik baru itu dan bagaimana menciptakannya?


Lahirnya Teknik Bertarung Baru

Suatu saat Ng Mui menyaksikan pertarungan antara seekor rubah dan seekor bangau liar besar. Rubah itu berjalan mengitari bangau mencari kesempatan untuk menyerang, sementara bangau diam di tengah dan berputar-putar untuk menghadapi rubah. Setiap kali rubah menyerang dengan cakarnya, bangau menghalau dengan sayapnya dan pada saat yang sama balik menyerang dengan paruhnya. Rubah tersebut memanfaatkan kelincahannya untuk menghindar dan menyerang tiba-tiba dengan cakarnya. Demikian perkelahian ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama hingga Ng Mui mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan teknik pertarungan baru. Siapa di antara bangau dan rubah yang menjadi pemenang tidaklah penting. Ng Mui berkonsentrasi untuk menyesuaikan gerakan cakar rubah dan sayap bangau menjadi gerakan manusia. Ia berhasil menciptakan satu set gerakan tempur yang tetap mempertahankan gerakan rubah dan bangau tetapi sesuai dengan gerakan manusia.

Gerakan kung fu Shao Lin yang menitik beratkan pada suatu pola tetap, terlalu rumit untuk Ng Mui. Dalam teknik barunya ini ia menitikberatkan pada kesederhanaan gerak dan keanekaragaman kegunaan. Hal ini cukup menyimpang dari teknik-teknik Shao Lin. Dengan kata lain, dari sepuluh set atau lebih gerakan Shao Lin, satu dan lainnya hanya berbeda sedikit, hanya akan memberikan latihan stereotip bagi para anak didik. Sistem baru ciptan Ng Mui ini terdiri dari beberapa gerakan sederhana yang digabungkan, dan setelah mengalami beberapa perbaikan dan penyempurnaan, dibagi menjadi tiga jurus dan satu set gerakan berlatih menggunakan "orang-orangan kayu". Terlebih lagi dalam gaya Shao Lin, banyak gerakan yang memiliki pose menarik dan nama yang indah, seperti "Tarian Naga dan Pheonix", "Tongkat Master Tao", dan "Singa Keluar Dari Gua", tetapi dalam pertempuran yang sesungguhnya tidak dapat diprektekkan. Kebalikannya, dalam teknik baru ini, setiap gerakan adalah gerakan tempur yang sesungguhnya dan sangat praktis. Sudah tidak ada lagi gerakan-gerakan dan pose-pose indah yang hanya berguna untuk menarik perhatian. Gerakan-gerakan ini memiliki nama-nama yang sesuai dengan kegunaan dan bentuk gerakannya, seperti "Telapak Tangan Menghadap Ke Atas", sebuah nama yang sangat jelas menunjukkan gerak tangan yang diwakilinya.

Perbedaan lainnya adalah dalam teknik Shao Lin terlalu banyak menekankan latihan fisik. Seorang murid harus berlatih kuda-kuda yang kuat selama dua atau tiga tahun sebelum ia dapat melanjutkan pelajaran. Dalam teknik barunya, Ng Mui lebih menekankan penggunaan metode dalam mengalahkan musuh daripada dengan menggunakan kekuatan. Memang dalam metode ini perlu juga melatih kekuatan, tetapi dalam pertempuran yang sesungguhnya, yang terpenting adalah menerapkan metode yang tepat untuk masing-masing keadaan, dan juga untuk masing-masing lawan. Untuk keperluan ini, para pengikut akan dibekali dengan beragam teknik gerakan tangan, kuda-kuda, dan gerak langkah yang fleksibel. Dengan kata lain, dalam pertempuran yang sesungguhnya, gaya Shao Lin akan menggunakan gerakan tangan dan kuda-kuda lebar, sementara teknik baru ini akan menggunakan langkah kaki yang mengejar dan teknik bertempur jarak dekat. Dalam gaya Shaolin, kuda-kuda yang paling sering digunakan adalah "kaki depan sebagai busur dan kaki belakang sebagai anak panah" atau disebut juga kuda-kuda depan, sementara dalam teknik baru ini menggunakan kuda-kuda "kaki depan sebagai anak panah dan kaki belakang sebagai busur" atau disebut juga kuda-kuda belakang. Kuda-kuda belakang ini memungkinkan diterapkannya teknik "tendangan menghujam ke depan" yang cepat untuk menyerang tempurung lutut orang-orang yang menggunakan kuda-kuda depan, dan dapat mundur dengan cepat, jika kaki depannya sendiri diserang.Teknik baru ini akhirnya membuktikan ketidakefektifan gaya-gaya lebar Shao Lin.


Yim Wing Chun Yang Jelita

Nona Yim Wing Chun adalah penduduk asli propinsi Kwang Tung. Setelah ibunya meninggal, ia tinggal berdua dengan ayahnya, Yim Yee. Sejak kecil ia telah dijodohkan dengan Leung Bok Chao, seorang pedagang garam dari propinsi Fu Kien (Hok Kian). Sebagai murid Shao Lin, Yim Yee berusaha menggunakan kung fu-nya untuk menegakkan keadilan. Dengan demikian ia sering terlibat dalam urusan pengadilan. Agar tak ditangkap, ia mengajak anak perempuannya melarikan diri ke perbatasan antara propinsi Yunnan dan Sze Chuan dan menetap di kaki gunung Tai Leung. Mereka hidup dari hasil penjualan tahu di pasar. Yim Wing Chun tumbuh menjadi seorang gadis lincah, dan cantik. Keatraktifannya ini akan mengakibatkan masalah di kemudian hari.

Ada seorang preman lokal bermarga Wong yang terkenal bertabiat buruk. Karena kemampuan kung fu-nya dan juga karena tangan hukum begitu lemahnya di daerah terpencil ini, ia ditakuti oleh penduduk setempat. Karena tertarik dengan kecantikan Yim Wing Chun, ia mengirimkan perantara untuk melamar gadis ini, dengan ancaman jika ditolak, ia akan memaksa Wing Chun menikahinya. Ayah Wing Chun sudah tua dan Wing Chun sendiri adalah gadis yang lemah. Oleh karena itu mereka sangat khawatir dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Sementara itu, Pendeta Wanita Ng Mui, yang tinggal dekat desa ini, sering mengunjungi pasar desa. Setiap kali ia lewat di kios tahu Yim Yee, ia selalu mampir dan berbelanja. Dengan demikian, mereka menjadi saling mengenal. Suatu hari, saat ia berbelanja, ia memperhatikan ada sesuatu yang tidak biasa pada ekspresi ayah dan anak ini. Ketika ditanyakan, mereka menceritakan masalah tersebut kepada Ng Mui. Pengakuan ini membangkitkan kembali rasa keadilan dalam diri Ng Mui yang sudah lama dipendam. Ia memutuskan untuk membantu Yim Wing Chun, tetapi tidak dengan melawan Wong, suatu hal yang pasti dilakukannya sebelum mengundurkan diri. Alasannya adalah bahwa ia tidak ingin menunjukkan identitas aslinya sebagai pendekar Shao Lin, dan juga karena tidak layak baginya, sebagai seorang ahli bela diri terkenal dari Shao Lin, bertarung melawan preman tak ternama dari sebuah desa terpencil. Ia memutuskan untuk mengajari teknik bela diri ciptaannya kepada Yim Wing Chun. Bagi Wing Chun sendiri, ilmu bela diri bukan sesuatu yang aneh, karena ayahnya adalah murid Shao Lin. Selama ini Wing Chun merasa belum perlu mempelajari ilmu ayahnya. Kini dengan panduan Ng Mui, sang master wanita dari Shao Lin, dan juga karena kepandaian dan kerja kerasnya, ia berhasil menguasai teknik ini dalam waktu tiga tahun.

Pada suatu hari Ng Mui memberitahu bahwa Wing Chun sudah menguasai semua teknik-teknik ciptaannya dan diperbolehkan kembali ke rumah ayahnya dan menyelesaikan masalah dengan Wong. Sekembalinya ia ke rumah ayahnya, preman tersebut mulai menggodanya lagi. Kali ini Wing Chun menantangnya berkelahi. Wong terkejut, tetapi menerima tantangan ini. Ia sangat yakin dapat mengalahkan Wing Chun dan menikahinya, tetapi dalam pertarungan tersebut ia dikalahkan oleh Wing Chun. Sejak saat itu, Wong tak berani lagi mengganggu Wing Chun. Setelah peristiwa ini, Wing Chun terus berlatih teknik ini, tetapi Ng Mui merasa kehidupan di kaki gunung Tai Leung terlalu monoton dan pergi berkelana. Ia berpesan pada Wing Chun untuk menjaga peraturan Shao Lin dan berhati-hati dalam meneruskan teknik ini agar tidak jatuh ke tangan orang-orang yang tak pantas.

Rabu, 21 Juli 2010

Daftar Isi


Kamis, 08 Juli 2010

Bagaimana cara memulai berlatih parkour dengan benar?

Kalau anda ingin mencoba untuk mengikuti latihan parkour, berikut ada beberapa hal yang anda harus pastikan sudah anda pikirkan dan mengerti sebelum anda bisa mulai.

1. Mengerti parkour

Parkour adalah metode latihan berguna untuk meningkatkan diri dengan mempelajari cara bergerak yang natural dan melewati rintangan-rintangan. Prinsip-prinsip yang anda pelajari di parkour bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Keuntungan jangka pendeknya adalah anda akan memiliki kemampuan untuk bergerak efisien di situasi-situasi rumit. Sedangkan keuntungan jangka panjangnya adalah meningkatnya fitnes level, percaya diri dan pengekangan diri, serta membuat pikiran yang lebih relax dan positif. Kekurangannya adalah, anda akan melakukan latihan yang memakan waktu dan usaha untuk mendapatkan manfaat penuh dari parkour. Namun hasilnya benar-benar luar biasa.

Latihan fisik memang susah dan melelahkan. Tidak ada solusi magic. “Apa yang anda tanam, itulah yang akan anda tuai”.

2. Pilih untuk mencoba parkour

Setelah anda mengerti segala sesuatu yang menyangkut latihan parkour anda bisa membuat pilihan yang pasti. Jika anda memilih mengikuti latihan parkour bukan untuk diri sendiri, ya tidak masalah!. Semoga anda tidak akan menghadapi situasi menantang yang anda sudah punya solusi untuk melaluinya.

Jika anda memilih untuk mencoba parkour, anda butuh belajar cara menjalaninya. Yang anda butuhkan untuk mulai latihan hanyalah keinginan atau tekad untuk memulai. Tidak butuh perlengkapan special, hanya tekad untuk maju.

3. Cari grup latihan di sekitarmu

Sewaktu berlatih parkour, adalah sangat penting untuk belajar bagaimana tubuh dan pikiran anda bekerja, dan anda harus bertanya pada diri sendiri bagaimana cara anda untuk memecahkan rintangan. Bagaimanapun itu, terkadang untuk mempunyai seorang teman yang sudah berpengalaman untuk membantu anda akan sangat berguna untuk mempercepat kemajuan. Jika anda bisa berkenalan dengan seseorang yang punya cukup pengertian dan berpengalaman untuk menjadi seorang penunjuk, ini akan jadi bantuan yang besar. Tak ada dua orang yang sama, akan sangat membantu jika anda mendapatkan seseorang yang metodenya pas untuk kemajuan anda. Akan ada baiknya juga jika orang yang membantu anda mempunyai kualitas dan cara bepikir yang mirip dengan anda.

4. Cari tahu tentang teori-teori latihan (work-out)

Orang yang paling mengerti untuk mengkritis kondisi anda adalah diri anda sendiri. Anda harus mengakses dan mengerti sensasi and perasaan dari badan anda yang orang lain tak bisa rasakan. Anda harus mengerti principle badan anda dan buat pilihan untuk diri sendiri. Anda mungkin kuat dan fit, tapi anda masih butuh mengerti diri anda (batasan dan kelemahan diri anda), karena tuntutan parkour itu lebih besar dari aktifitas lain, dan sering spesifik dan terperinci di parkour.

5. Gunakan seminggu penuh melatih semua bagian tubuh anda dan mendengar tubuh anda untuk mencari tahu kondisi fisik anda

Sebelum anda bisa meningkatkan kondisi tubuh anda, anda harus mengetahui bagai mana rasanya dulu sebelum meneruskan latihan. Ambil seminggu penuh untuk memaksa tubuh anda sedikit lebih banyak dari latihan yang anda biasa lakukan [push up, pull up, sit up, jogging, squat jumps]. Tapi jangan terlalu dipaksa karena bisa berbahaya. Ini akan memberikan waktu yang cukup untuk mendorong dan melihat apa yang anda bisa lakukan, dan juga memberi waktu yang cukup untuk sembuh dan juga untuk memperhatikan efek-efek dari memaksa kemampuan tubuh anda.

6. Mulai exercise (work out) yang paling cocok untuk diri anda

Setelah anda mengerti prinsip-prinsip dan apa yang tubuh anda bisa lakukan anda butuh untuk cari tahu bagaimana anda bisa menyetel exercise yang sesuai dengan kemampuan diri anda. Ini akan membutuh sedikit percobaan, setelah itu baru anda bisa meningkatkan dan mengkritis progres latihan anda.

7. Mulai training parkour

Untuk mulai anda butuh untuk berkonsentrasi pada latihan fisik [work out] sebagai pondasi untuk latihan-latihan seterusnya. Ada dua tipe dari latihan parkour, latihan teknik dan exercise (work out). Latihan teknik berkonsentrasi pada koordinasi dan ketepatan gerakan anda. Sedangkan exercise (workout) berkonsentrasi pada peningkatan kondisi tubuh anda supaya lebih kuat bertenaga.

Kedua latihan harus dilatih masing-masing untuk membantu progress anda. Ada baiknya dibagi dengan demikian 3:1 atau 4:1 [exercise workout : teknik]. Kalau anda lebih kuat karena latihan exercise workout , latihan teknik akan jadi lebih gampang. Semua teknik membutuhkan level tenaga yang berbeda untuk bisa di lakukan dengan efisien. Jadi latihan teknik butuh dilalukan perlahan-lahan, biar latihan exercise bisa berkembang selangkah dengan dengan teknik.

Ingat untuk selalu mendengarkan tubuh anda, kalau ada rasa kurang keyakinan, ya santai aja dan latih perlahan-lahan sampai merasa nyaman. Kalau anda berusaha meningkatkan teknik terlalu cepat, maka anda bisa terluka. Kalau anda terluka sampai celaka yang cukup parah, maka hal itu akan semakin memperlambat kemajuan anda.

Semua situasi bisa dipecahkan dengan cara yang simple; berpikir, experimen, rubah sedikit teknik dan cara anda menghadapi situasi tersebut.

===

Recap :
  1. Mengerti arti Parkour (Sejarah dan Filosofi Parkour)
  2. Ikut berlatih parkour dengan keinginan diri sendiri. Bukan hanya ikut-ikutan teman.
  3. Cari teman buat latihan bareng. Check jadwal jamming di forum atau lihat di home page.
  4. Mencari tahu tentang kelemahan fisik anda.
  5. Eksperimen seminggu dan mencari tahu batas dan kemampuan tubuh anda. (Ini bukan eksperimen parkour loh, melainkan experimen kekuatan anda. Latihan fisiknya diperbanyak)
  6. Setelah mengetahui keterbatasan fisik anda, mulailah melatih fisik anda dan pastikan anda membuat kemajuan tiap bulan.
  7. Kalau anda sudah merasa kuat, baru mulailah melatih teknik gerakan dasar Parkour. Tapi jangan lupa, latihan fisiknya tetap harus jalan.

Ingat, anda tidak akan bisa mengitung rumus e = mc² kalu anda tidak bisa menghitung 1 + 1 = 2.

Anda tidak akan bisa memanjat sebuah gedung kalau anda tidak bisa melakukan pull up. Dan anda tidak akan bisa melompat dari balkoni lantai dua rumah anda kalau paha dan kaki anda belum cukup kuat latihan Squad Jump.


Artikel asli ditulis oleh Dave Sedgley (http://parkour.net/start-t37.html).
Translated and edited to Bahasa Indonesia with the author’s permission
Penerjemah : Emon (Edmund Solaiman)
Edit Bahasa : Bullseye (Fadli)

Selasa, 18 Mei 2010

Tentang Maenpo Peupeuhan

Tentang Maenpo Peupeuhan

Maenpo adalah ilmu bela diri yang berasal dari daerah Jawa Barat.  Ilmu silat Maenpo ini diperkenalkan pertama kali pada pertengahan abad ke-19 oleh pendekar pencak silat yang bernama Mohammad Kosim (Mama Sabandar), Bang Kari, dan Bang Madi.

Sepeninggal Mama Kosim, ilmu Maenpo-nya diteruskan oleh tokoh-tokoh Maenpo, diantaranya adalah, Rd. H. Enoh, Rd. H. Emod, Rd. H. Abdullah, Bapak Da’i, Rd. Thoha, Bapak Acep Tarmedi, dan Abah Salim. Para pewaris ilmu ini umumnya masih sanak saudara, kerabat dekat, dan berlatar belakang santri serta masih keturunan bangsawan Cianjur. Mereka bergiliran menurunkan ilmunya secara turun-temurun.

Pada sekitar tahun 1940, Abah Salim mulai agak terbuka dan berani memperkenalkan beladiri ini kepada masyarakat luas. Situasi perang pada masa itu agaknya menjadi salah satu faktor kondusif munculnya para pendekar dari berbagai aliran silat. Abah Salim merasa tertantang untuk ikut serta memperkenalkan Maenpo Peupeuhan, yaitu bentuk Maenpo yang mengandalkan pukulan (peupeuhan).

Usahanya tersebut kemudian diteruskan oleh putera beliau, yaitu Bapak Adung Rais sekitar tahun 1970. Setelah merampungkan ilmu Maenpo yang ia pelajari semenjak usia 19 tahun, ia kemudian mengibarkan bendera perguruan yang ia namakan Babancong Siliwangi. Bapak Adung Rais menyumbangkan dua hal mendasar yang sangat penting, yaitu unsur kecepatan dan penyaluran tenaga melalui teknik pernafasan dalam setiap gerakan Maenpo Peupeuhan. Selain itu ia juga membuat terobosan dengan memadukan seni Pencak Maenpo Peupeuhan dengan kesenian tradisional Tembang Sunda Cianjuran yang lebih dikenal dengan nama Kecapi Suling.

Mengapa diberi nama Maenpo Peupeuhan “Adung Rais” ? karena saat itu (sekitar tahun 80-an) Maenpo Peupeuhan yang diajarkan oleh Pak Adung Rais (alm.) unik dan berbeda dengan Maenpo Peupeuhan lainnya yang ada. Dan saat itu, yang menyebut dan memberi nama Maenpo Peupeuhan Adung Rais bukan dari kalangan dalam perguruan, tetapi seorang tokoh Bandung yang sangat terkenal dalam membawa maenpo dari Cianjur ke Bandung, yaitu Gan Ema Bratakusumah.

Satu hal yang cukup banyak disalah pahami, banyak orang menyangka bahwa Maenpo Peupeuhan adalah Maenpo yang keras. Padahal dalam kenyataannya, pengaruh Madi dan Sabandar yang lembut sangat kental dipakai, jadi tidak hanya pengaruh Kari. Mungkin, yang menyebabkan orang-orang menyangka Maenpo Peupeuhan itu keras adalah akibat pemberian latihan Napel dan Ibing yang diberikan pada akhir pelajaran.

Saat ini, Bapak Mohammad Rafijen , putera ke tiga dari Bapak Adung Rais, yang menjadi penerus aliran Maenpo Peupeuhan. Beliau berusaha untuk meneruskan, mengembangkan, dan melestarikan Maenpo Peupeuhan dengan memperkenalkannya ke tingkat nasional dan internasional.

http://maenpopeupeuhan.wordpress.com/

Maenpo Peupeuhan Adung Rais

Maenpo Peupeuhan Adung Rais

NAPEL

Muhammad Rafijen

Pertarungan jarak dekat dan menempel lawan
akan terjadi dalam sebuah pertarungan yang
penuh dengan resiko tinggi. Dituntut untuk
menggunakan kekuatan rasa, dan penyaluran
tenaga yang tepat. Teknik yang harus dikuasai
dalam beladiri Maenpo Peupeuhan Adung Rais.

Di dalam pelajaran Maenpo Peupeuhan terdapat yang disebut "usik napel" atau

"ulin napel" (main tempel). Napel (tempel) adalah satu bentuk pertarungan

jarak dekat atau bisa disebut dengan menempel, karena pertarungan ini

dilakukan dengan cara menempelkan tangan pada lawan. Dalam pertarungan

dengan jarak dekat ini dituntut menggunakan kekuatan "rasa", sebab dalam

pertarungan ini kita mengadu kekuatan melalui penyaluran tenaga.

Pada ulin "napel" seorang ahli maenpo harus betul-betul waspada (caringcing),

karena usik napel pada dasarnya sangat beresiko kalau tidak bisa menguasai

dengan sempurna. Dalam permainan ulin napel, kebanyakan bertarung

menggunakan kekuatan kedua tangan dan tentunya kekuatan jemari, serta sikut,
cubitan, dan cakaran yang semuanya berpadu menjadi satu digunakan

untuk merubuhkan lawan. Selain itu dengkul dan pukulan digunakan sebagai

penyelesaian pertarungan. Pada napel yang harus dikuasai dengan penuh
yaitu cara mengatur penyaluran tenaga pada seluruh tubuh yang dipimpin

oleh rasa untuk bisa menjebak lawan. Prinsip leuleus jeung teuas (halus

dan keras) harus benar-benar dikuasai dan dilaksanakan dengan sempurna.

Melatih penyaluran tenaga ini tidak dapat dilakukan dengan singkat.

Untuk menguasai permainan napel seorang ahli Maenpo memerlukan

jam terbang yang sangat panjang karena permainan napel tidak dapat

dilakukan dengan asal-asalan. Usik Napel berada pada tingkatan tertinggi

dalam pelajaran Maenpo Peupeuhan. Jadi setelah Sahbandar, Kari, Madi

maka tingkat akhir adalah napel. Pada ulin napel bentuk pertarungan

tidaklah nampak indah bahkan kesannya sangat terselubung hampir tidak

kelihatan bentuknya, padahal di dalamnya mengandung resiko yang berbahaya.

Jika bertarung dengan cara napel unsur-unsur jebakan pada lawan, mencuri

langkah, mematahkan jemari lawan, mencakar, dan mencubit, semua ada

menjadi satu dilakukan dengan cepat. Usik napel banyak sekali menggunakan

tenaga lawan seperti ketika lawan menyerang dengan kekuatan yang sangat

keras, maka harus meladeni dengan cerdik menggunakan kekuatan halus

yang dibantu dengan kekuatan rasa serta mencuri langkah (nyokot tangtungan)

untuk mengadakan serangan balik secara tiba-tiba terhadap lawan.

Jadi pada intinya yang harus dipahami oleh setiap siswa Maenpo jika ingin

menguasai napel yang sempurna, pertama-tama yang harus dimiliki adalah

harus mengerti apa itu sesungguhnya Maenpo, karena itu adalah modal

dasar untuk menuju tingkatan yang paling akhir pada pelajaran Maenpo.

Gambar 1

Sikap awal dimulai dengan sikap pasang yang ditempelkan kepada lawan

dengan kekuatan tenaga pada pergelangan tangan, dimaksudkan untuk mengukur

kekuatan tenaga yang ada pada lawan.  Menempelkan tangan pada lawan

dilakukan dengan sedikit mendorong (nyurung) agar lawan merasa tidak leluasa

untuk melakukan serangan, dan ini dilakukan hanya sesaat, karena sesungguhnya

akan lebih cepat melakukan serangan pertama untuk melakukan serangan

kuncian sementara, sekedar mengejutkan lawan agar mengetahui reaksi lawan.

Pada sikap seperti ini hal yang harus diperhatikan adalah harus menjaga

keseimbangan pada kuda-kuda atau tangtungan, agar tidak mudah terdorong

oleh lawan. Tenaga di kaki harus benar-benar terjaga, pusatkan kekuatan

tenaga pada tangan di pergelangan, sedangkan tangan kiri tetap siap di

depan dada dengan waspada untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.

 

Gambar 2

Setelah mengetahui atau mengukur kekuatan pada lawan, selanjutnya dengan

cepat namun halus memutarkan pergelangan tangan kanan dibantu dengan tangan

kiri mencuri sambil memegang tangan kanan lawan yang disusul dengan melakukan

sebuah teknik kuncian pada leher lawan sambil mendorongkan tangan kanan

lawan agar tangan lawan jadi menekuk karena dengan demikian lawan akan

sedikit terganggu keseimbangan-nya. Dorongan ini harus dilakukan dengan

cepat dan keras, setelah melakukan putaran halus namun cepat.

Sesungguhnya dengan cara kuncian seperti ini, sudah mempunyai

nilai untuk menang, karena kalau melihat gambar , kita akan leluasa

untuk bisa melakukan sebuah tendangan. Namun disinilah uniknya,

dalam permainan napel kita harus bersikap kastria jantan, sejauh mana

lawan bisa bermain menghadapinya. Hal yang harus diperhatikan yaitu

harus tetap mengatur keseimbangan pada saat melakukan sebuah kuncian,

karena sudah tahu bahwa lawan tidak akan tinggal diam untuk melakukan

serangan balik, dan pusatkan tenaga pada jari tangan ketika memegang leher lawan.

 

Gambar 3

Kemudian akan mengimbangi reaksi lawan, lawan membukakan kedua tangannya

yang bertujuan akan melakukan serangan balik dengan cepat. Untuk mengimbangi

reaksi lawan, harus lah mengikuti kekuatan tenaga lawan sesaat, karena kedua

tangan lawan berbobot dan bertenaga, maka dari itu harus mengimbangi dengan

leuleus jeung teuas(halus dan keras). Posisi badan agak direngkuhkan (diturunkan),

dan kedua kakipun menjadi setengah jongkok karena ini bisa dimanfaatkan

untuk menarik kedua tangan lawan jika perlu. Dan ini sesungguhnya sebuah

kecohan/tipuan terhadap lawan, dan ini dilakukan hanya sesaat dan jangan

terlalu lama, karena beresiko terhadap diri sendiri jika terlena.

Setelah dapat mengetahui dan mengukur tenaga lawan maka dengan cepat

melakukan serangan lanjutan.  

Gambar 4

Selanjutnya dengan cepat melakukan sebuah lipatan sambil mengunci tangan kiri lawan,

ketika lawan melakukan serangan pukulan dengan tangan kirinya, disini terjadi semacam

adu reaksi dengan lawan. Tangan kanan dengan kuat memegang serangan tangan lawan,

tetapi tangan kiri lebih cepat mendorong sambil mengunci dengan kuat, dibantu

perubahan kuda-kuda dengan cepat kaki kanan menyusur berubah arah menjadi

berat ke samping kanan untuk membuat lawan menjadi tidak seimbang posisi kuda-kudanya.

Yang harus diperhatikan adalah cengkraman harus meyakinkan dan kuat. Serta kaki kiri

dapat melakukan tendangan kalau diperlukan. Posisi badan harus sedikit menyerong

karena akan membantu daya dorong. Posisi tangan kanan memegang dengan kuat

dan sambil menarik tangan kiri lawan, kekuatan tenaga ada pada cengkraman. Posisi

tangan kiri mendorong dengan kuat dibantu badan, kekuatan tenaga ada pada telapak tangan.

 

Gambar 5

Menyusul dengan melakukan sebuah sikutan keras, sambil memutarkan badan serong

ke kiri, sekaligus mengubah posisi kuda-kuda menjadi serong menyamping ke kiri.

Hal ini untuk membantu membuat suatu sikutan agar menjadi kuat. Sikutan ini

mengambil dari unsur gerak "kari", digunakan untuk menghentikan serangan lawan.

Kekuatan tenaga ada pada ujung sikut. Di sini kecepatan gerak sangat berperan

dan menentukan, harus waspada, dan lebih baik untuk melanjutkan serangan

berikutnya dari pada kecolongan. Harus diperhatikan bahwa putaran sambil

menyikut seperti ini jangan sampai diketahui lawan, agar menghasilkan sebuah

gerak sikut yang maksimal, putaran dan berbobot.  

Gambar 6

Setelah melakukan gerakan menyikut, dilanjutkan dengan melancarkan tendangan dengan

menggunakan dengkul ke arah dada kiri lawan untuk menuntaskan pertarungan agar lawan

tidak dapat melanjutkan serangan balik.Posisi tangan kanan dengan cepat mencari

sesuatu yang terdekat dan dapat dipegang atau diangkat, misalnya memegang rambut,

baju lawan untuk dapat digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan sebuah tandangan

dengkul yang maksimal.

Kekuatan tenaga ada pada dengkul serta cengkraman tangan kanan, sekaligus untuk

mematikan gerak langkah lawan.

http://duel.melsa.net.id/